Kamis, 23 Februari 2012

Ketika Nabi Adam AS berbuat dosa kpd Allah SWT

Ketika Nabi Adam AS berbuat dosa kepada Allah swt, beliau memohon maghfirah-Nya supaya diampunkan segala dosa-dosanya dengan melakukan tawassul kepada Nabi 
Muhammad saw sebelum diciptakan ke alam dunia. Hal itu diterangkan di dalam kitab tafsir "Ad-Durrul Mantsur fii Tafsir al-Ma'tsur" karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi jilid 1 halaman 142 di dalam menafsirkan surat Al-Baqarah ayat 37 (lihat tulisan yang ada di foto yang tengah !) sebagai berikut:

فَتَلَقَّىٰٓ ءَادَمُ مِن رَّبِّهِۦ كَلِمَـٰتٍ۬ فَتَابَ عَلَيۡهِ‌ۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ (٣٧

Artinya:
"Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. 
(Al-Baqarah: 37)

أخرج الطبراني فى المعجم الصغير و الحاكم و أبو نعيم و البيهقي فى الدلائل . و ابن عساكر عن عمر بن الخطاب قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : لما أذنب ادم الذنب الذى أذنبه , رفع رأسه الى السماء فقال : أسألك بحق محمد الا غفرت لى ؟ فأوحى الله اليه : و من محمد ؟ فقال : تبارك اسمك . لما خلقتنى رفعت رأسى الى عرشك . فاذا فيه مكتوب لا اله الا الله محمد رسول الله . فعلمت أنه ليس أجد أعظم عندك قدرا ممن جعلت اسمه مع اسمك . فأوحى الله اليه : يا أدم انه أخر النبيين من ذريتك , و لولا هو ما خلقتك

"Telah mengeluarkan (mentahrij hadits) Imam Thabrani di dalam kitab "Al-Mu'jamush Shagir", Imam Hakim, Abu Nu'aim dan Baihaqi. Kedua-duanya dari mereka itu ada dalil-dalilnya. Dan Ibnu 'Asaqir dari Umar bin Khatthab telah berkata: Rasulullah saw bersabda: Ketika Nabi Adam melakukan dosa yang beliau perbuat, beliau menengadahkan kepalanya ke langit seraya berkata: Aku memohon kepada Engkau dengan haq (kebenaran) Muhammad, apakah Engkau akan mengampuni dosa-dosaku?. Kemudia Allah memberikan wahyu kepadanya. Dan siapa Muhammad itu?. Jawab Nabi Adam: Maha Berkah nama-Mu, ketika Engkau menciptakanku aku menengadahkan kepalaku ke 'arasy-Mu. Maka ketika itu di 'arasy ada tulisan لا اله الا الله محمد رسول الله
Kemudian aku yakin bahwa sesungguhnya tidak ada seorangpun makhluk yang lebih agung derajatnya di sisi-Mu daripada makhluk yang Engkau ciptakan namanya bersama nama-Mu. Kemudian Allah mewahyukan kepadanya: Hai Adam ! Sesungguhnya dia itu (Muhammad) akhir dari para Nabi dari keturunanmu. Dan seandainya tidak ada dia, maka Aku tidak akan menciptakanmu."

Dengan demikian, Nabi Adam AS sebagai manusia pertama sudah diajarkan oleh Allah swt agar taubatnya bisa diterima dengan cara bertawassul kepada Nabi Muhammad SAW, yang mana beliau belum dilahirkan ke alam jagad raya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar