Selasa, 01 Februari 2011

Visi Hidup

Ketika saya menulis blog ini, jam di komputer saya sudah menunjukan pukul 21.25, ditemani alunan lagu Boyz II men di keheningan gelapnya malam, maka tertuanglah tulisan ini.

Malam itu saya iseng buka friendster, entah kenapa tiba-tiba saja ada keinginan untuk melihat deretan teman-teman saya di friendster. Tanpa disadari, mata saya tertuju pada foto teman saya yang sudah almarhum. Disitu tertulis testimonial dari sahabat-sahabatnya yang indah sekali. Doa-doa yang teriring dari hati yang ikhlas sebagai tanda cintanya kepada beliau. Doa pengantar ke alam yang tenang dan abadi.


Memang sudah kehendak-Nya saya harus membuka friendster almarhum. Setidaknya untuk mengingatkan kematian yang akan saya alami juga-Visi yang sebenar-benarnya.

Kebanyakan dari kita akan menulis tentang bayangan kenikmatan yang berbau dunia ketika menuliskan atau ditanya tentang Visi hidup. Menurut pemahaman yang saya yakini, sebelum kita menuliskan Visi hidup, hendaknya didasari oleh pertanyaan-pertanyaan berikut:
# Ingin seperti apa mati kita?, dalam kondisi seperti apa?, sedang melakukan aktifitas apa?
# Berapa banyak keluarga, kerabat, teman relasi atau tetangga yang diharapkan mengantar jenazah kita?
# Omongan atau cerita apa yang diharapkan keluar dari orang-orang yang kita tinggalkan?
# Caciankah, makiankah atau rasa syukur karena telah kehilangan orang yang mereka benci.

Sebagian dari kita mungkin akan terperanjat dengan pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Bisa jadi karena sibuk dengan pekerjaan atau aktifitas yang menjauhkan diri dari Visi hidup yang sebenarnya.

Keindahan, kecerdasan dan keikhlasan dari jawaban-jawaban pertanyaan diatas akan menentukan posisi kita di akhirat kelak.

Selamat menemukan Visi hidup yang sebenarnya.

Untuk sahabat saya, saya yakin Allah Swt akan menempatkan dirimu ditempat yang paling baik.

Apa yang sudah anda lakukan untuk mempersiapkan kematian?
http://www.inspiratif.com/apa-yang-sudah-anda-siapkan-untuk-menghadapi-kematian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar