Rabu, 05 Januari 2011

Oda Nobunaga

saya tertarik mengutip sebuah kisah sufi yang saya baca dari buku Anthony J. Mello. Kisah berikut ini mencerminkan bagaimana setiap orang pada dasarnya punya kekuatan untuk meramal dan mampu memberi sugesti pada diri sendiri ke arah positif.

Oda Nobunaga, adalah jendral dari Jepang yang hidup di pemerintahan Shogun abad ke-16. Suatu hari Nobunaga mengambil keputusan penting. Hari itu musuh mesti diserang. Padahal pasukan Nobunaga jumlah prajuritnya hanya sepersepuluh dari jumlah prajurit musuh. Melihat besarnya jumlah pasukan musuh, membuat para prajurit Jendral Nobunaga jadi ciut nyalinya. Nobunaga sadar, secara psikologis ini bukanlah awal yang baik untuk memulai perang. Prajuritnya sudah merasa kalah sebelum perang dimulai. Ini tidak boleh dibiarkan.

Akhirnya Nobunaga punya solusi untuk mengatasi masalah ini. Ketika ia bersama prajuritnya menuju medan perang, Nobunaga berhenti di sebuah kuil untuk berdoa. Setelah berdoa, ia berbicara di depan prajuritnya, “Saya akan melemparkan mata uang. Lihat! Ada dua sisi gambar di mata uang ini. Sisi yang satu gambar kepala, sisi yang lain bergambar angka. Kalau setelah uang ini saya lempar, dan gambar angka yang terlihat...ini artinya nasib kita akan kalah perang. Kalau gambar kepala yang terlihat, artinya kita akan menang. Ayo! Kita akan sama-sama melihat nasib kita melalui mata uang ini. Saya lempar sekarang!”.

Hup! Jendral Nobunaga melempar mata uang itu. Ternyata yang tampak di tanah adalah gambar kepala. Semua prajurit berteriak riuh rendah, bertepuk tangan. Karena itu artinya, ramalan menentukan nasib mereka, yaitu...menang perang!

Maka semua prajurit yang tadinya tak bersemangat karena ciut nyalinya, sekarang berubah 180 derajat. Semua prajurit Nobunaga berangkat dengan hati membuncah. Penuh semangat! Karena yakin bahwa mereka akan memenangkan perang. Dan memang betul. Perang itu dimenangkan oleh pasukan Jendral Nobunaga dengan mudah.

Ketika mereka kembali dari medan perang, seorang ajudan berkata pada Nobunaga, “Tak seorang pun bisa mengubah takdirnya”. Dijawab oleh Nobunaga, “Betul”. Tapi jawaban itu belum selesai... lalu ditunjukkannya sebuah rahasia dari takdir itu.

Di atas meja ditaruhnya mata uang yang digunakannya sebagai “alat peramal” beberapa hari lalu. Oh...ternyata mata uang itu punya dua sisi gambar yang sama! Kedua sisinya bergambar kepala!

Tergolong apakah keberhasilan pasukan Nobunaga itu? Mengutip Anthony J Mello, “Kekuatan doa? Kekuatan takdir? Ataukah kekuatan iman yang yakin bahwa sesuatu akan terjadi?”.

Menurut saya, pertanyaan di atas bukan untuk dijawab. Tapi menarik direnungkan sambil memasuki gerbang 2011. Syukur-syukur kalau kita masih punya waktu untuk “ora et labora”.

3 komentar:

  1. Nice posting.. saya suka tulisannya, bukan ramalan yang menentukan masa depan kita, tapi keyakinan akan masa depan yang telah mensuggesti kita.. :)

    BalasHapus
  2. terima kasih mba ukthi, ingin berbagi cerita saja :)
    Salam

    BalasHapus
  3. Cerita yang menarik... Btw sudah baca buku Oda Nobunaga karya Sohachi Yamaoka?

    Menarik sekali lho... :)

    BalasHapus