" Kesungguhanmu mengejar apa yang sudah dijamin untukmu dan kelalaianmu melaksanakan apa yang dituntut darimu, adalah bukti dari rabunnya mata batinmu, Sebab Allah telah menjamin dengan apa yang Ia pilihkan, bukan yang engkau pilih; pada waktu yang Ia kehendaki, bukan waktu yang kau kehendaki. “( Ibn ‘Athâ’illâh, Al Hikam, 2004)
Rabu, 21 September 2011
BID'AH TERBAGI 2: BID'AH HASANAH DAN BID'AH SAYYI'AH
إِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
.
Artinya
"Sesungguhnya ucapan yang paling benar adalah kitab Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad SAW, dan seburuk-buruk perkara adalah perkara baru, setiap perkara baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah itu sesat dan setiap kesesatan itu tempatnya di neraka."
(Hadits Riwayat Imam An-Nasa'i)
Di dalam kitab Tafsir "Al-Jami'u li Ahkamil Qur'an" karya Imam Qurthubi Jilid 1 Juz 2 halaman 87 (lihat tulisan yang ada di sebelah kiri foto), yang dimaksud hadits tersebut di atas:
وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ
adalah hal-hal yang tidak sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadits Nabi saw, atau perbuatan sahabat radhiyallahu 'anhu.
Sesungguhnya Imam Qurthubi menjelaskan makna hadits tersebut dengan ucapannya (yang didasarkan atas hadits Nabi juga), yaitu:
مَنْ سَنَّ فِى اْلاِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ غَيْرِ اَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ سَنَّ فِى اْلاِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِئَةً فَعَلَيْهِ وِزْرُهَاوَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ غَيْرِاَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْئًا
Artinya: "Barangsiapa membuat-buat hal baru dalam Islam, maka baginya pahala dan pahala bagi orang yang mengikutinya, dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat-buat hal baru yang buruk dalam Islam, maka baginya dosa dan dosa orang yang mengikutinya, dan tak berkurang sedikitpun dari dosanya."
Dengan demikian, penjelasan hadits di atas menunjukkan bahwa bid'ah terbagi kepada 2 bagian, yaitu: Bid'ah Hasanah dan Bid'ah Qabihah / Sayyi'ah
CATATAN PENTING:
============
1. Meluruskan Kesalah-Pahaman Konsep Bid'ah (Bagian ke Satu):
http://www.aswaja-nu.com/2010/02/meluruskan-kesalah-pahaman-konsep-bidah.html
2. Meluruskan Kesalah-Pahaman Konsep Bid'ah (Bagian ke Dua):
http://www.aswaja-nu.com/2010/03/meluruskan-kesalah-pahaman-konsep-bidah.html
3. Tak Perlu Gentar Dicap Bid'ah:
http://nu.or.id/page/id/dinamic_detil/1/8721/Warta/Tak_Perlu_Gentar_Dicap_Bid__8217_ah.html
4. Pengertian Bid'ah Menurut Empat Madzhab:
http://pesantren.or.id.42303.masterweb.net/ppssnh.malang/cgi-bin/content.cgi/artikel/bidah.single
atau: http://salafy-tobat.blogspot.com/2011/05/pengertian-bidah-menurut-empat-imam.html
5. Cara Menangkis Mereka Yang Mengingkari Bid'ah Hasanah:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=203185556388708
6. Fasal Tentang Bid'ah (Bagian 1):
http://www.nu.or.id/page/id/dinamic_detil/10/8256/Ubudiyyah/Fasal_tentang_Bid_ah__1_.html
7. Fasal Tentang Bid'ah (Bagian 2):
http://www.nu.or.id/page/id/dinamic_detil/10/8302/Ubudiyyah/Fasal_tentang_Bid_ah__2_.html
8. Bid'ah Yang Dilakukan Sahabat pada Zaman Nabi SAW:
http://www.nu.or.id/page/id/dinamic_detil/10/8302/Ubudiyyah/Fasal_tentang_Bid_ah__2_.html
9. Bid'ah Hasanah para Sahabat Setelah Rasulullah Wafat:
http://www.nu.or.id/page/id/dinamic_detil/10/12886/Ubudiyyah/Praktik_Bid_ah_Hasanah_para_Sahabat_Setelah_Rasulullah_Wafat.html
10. Keluwesan Fuqaha dalam Penentuan Hukum:
http://www.nu.or.id/page/id/dinamic_detil/10/13044/Ubudiyyah/Keluwesan_Fuqaha_dalam_Penentuan_Hukum.html
11. Nabi saw Tidak Pernah Melakukan Semua Perkara Mubah:
http://www.nu.or.id/page/id/dinamic_detil/10/12517/Ubudiyyah/Nabi_Tidak_Melakukan_Semua_Perkara_Mubah.html
12. Buku-buku Tandingan Salafi Wahabi:
http://www.facebook.com/media/set/?set=a.188221977889104.42193.100001039095629
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar