Kamis, 22 September 2011

MEMBANGKITKAN CITA-CITA: ايقاظ الهمم

اذا فتج لك وجهة من التعرف فلا تبال معها ان قل عمله . فانه ما فتحها لك الا و هو يريد أن يتعرف اليك . ألم تعلم أن التعرف هو مورده عليك , و الأعمال أنت مهديها اليه , و أين ما تهديه اليه بما هو مورده عليك ؟؟؟ Artinya: Apabila Allah membukakan anda jalan untuk mengenal-Nya, maka janganlah anda perduli terhadap sedikitnya amalan anda, karena Allah tidak membukakan jalan tadi bagi anda selain-Nya yang Ia kehendaki untuk memperkenalkan-Nya (Dzat atau sifat-sifat-Nya) kepada anda. Tidakkah anda ketahui bahwa memperkenalkan itu adalah pemberian Allah atas anda. Sedangkan amal-amal (yang anda kerjakan) yang anda berikan itu adalah untuk Allah, dan di manakah fungsi pemberian anda kepada Allah apabila dibandingkan pada apa yang didatangkan Allah atas anda ??? Kalam hikmah di atas mengandung pengertian yang dalam sekali mengenai tujuan hidup kita selaku hamba Allah dalam perjalanan menuju kepada-Nya dengan mengerjakan amal-amal ibadah kita sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Adapun penjelasan Kalam Hikmah tersebut di atas sebagai berikut: 1. Hamba-hamba Allah yang mengerjakan amal ibadah sebanyak mungkin, tujuannya agar bisa "wushul" atau sampai kepada Allah dengan perasaan sepenuh hati. Kemudian, apabila kita tekun dan sabar mengerjakan amal-amal ibadah, lama-kelamaan, insya Alah pintu hati kita dibukakan oleh Allah swt, sehingga kita bisa mengenal (ma'rifat) kepada-Nya. Ma'rifat kepada Allah itu ialah hati kita bisa merasakan bahwa Allah itu selalu "ADA" di hadapan kita di mana pun kita berada. Allah swt senantiasa melihat segala tingkah laku dan keadaan kita. Perasaan kita pun bercampur dengan aqidah yang mendalam bahwa tidak ada yang berbuat dan berkuasa di alam semesta ini kecuali Allah swt. Di mana saja kita berada, Allah selalu bersama kita. Setiap tingkah-laku dan perbuatan kita selalu dilihat dan diawasi oleh Allah swt. Begitu pula, apa saja yang kita kerjakan, itu merupakan gerakan dan ciptaan Allah swt semata. 2. Apabila aqidah dan perasaan kita telah mendalam sedemikian rupa, maka waktu itu kadang-kadang amal kita mungkin berkurang dari amal-amal yang telah begitu banyak kita kerjakan. Tujuan dari amal ibadah kita supaya kita bisa sampai kepada Allah, sedangkan terbukanya jalan seperti yang telah dianugerahkan Allah kepada kita adalah bukti yang nyata, yaitu bahwa kita sudah mulai dekat kepada-Nya, dan kita akan menjadi sebagian hamba-hamba yang dikasihi dan diridhoi oleh-Nya. Kemungkinan juga sedikit amal ibadah yang kita kerjakan disebabkan penyakit yang ada pada tubuh kita, tetapi apabila ma'rifat kita kepada Allah sudah begitu mendalam, maka kita dapat mengetahui dengan penuh keyakinan bahwa sakit itu lebih baik daripada sehat. Karena, kita dalam keadaan sakit itu bisa meningkat hal keadaan kita untuk lebih dekat lagi kepada Allah swt daripada kita dalam keadaan sehat, tapi kita jauh daripada-Nya. Olehkarena itu, meskipun sedikit amal ibadah yang kita kerjakan tetapi hati kita terus mendekatkan diri kepada Allah, maka akan terbukalah ma'rifat kita kepada Dzat-Nya dan sifat-sifat-Nya, sehingga kita bisa melihat alam makhluk di dunia ini. 3. Ketahuilah bahwa Allah membuka jalan ma'rifat supaya kita dapat mengenal Dia (Allah swt), yang merupakan kehendak-Nya, sehingga dengan karunia-Nya semoga saja kita dapat mendekatkan diri kepada-Nya. Terbuka segala sifat_nya dan dapat dipahami pengertian asma-Nya di dalam hati dan persaan tubuh jasmani kita. Terbuka jalan ini adalah lebih besar nilainya dbandingkan amal ibadah yang banyak, tetapi sunyi atau sedikit sekali ma'rifat kita kepada Allah swt. Bandingkan antara nikmat yang maha besar ini dengan amal ibadah yang kita kerjakan. Sekalian dengan amal ibadah yang kita amalkan, yang kita persembahkan kepada Allah. Dengan karunia-Nya, Allah memberikan pula kepada kita nikmat ma'rifat di mana kita mengenal Allah dalam arti yang luas dan mendalam. Hamba Allah yang shaleh mempunyai pendirian, bahwa pemberian si hamba kepada majikannya adalah dianggap kecil apabila dibandingkan dengan pemberian majikan kepada hamba-Nya, meskipun pemberian si hamba jauh lebih besar dan lebih banyak dibandingkan dengan pemberian majikan kepada hamba-Nya. Sebab, pemberian si hamba pada hakekatnya tidak kembali kepada majikannya, tetapi kembali kepada si hamba juga. KESIMPULAN: ========= Kita selaku hamba Allah yang dha'if (lemah), meskipun amal ibadah kita sedikit. yang penting kita bisa ma'rifat kepada Allah dan kema'rifatan itu bisa bersemayam di dalam hati sanubari kita. Ini adalah lebih baik daripada amal ibadah yang banyak tetapi hati kita lalai kepada Allah swt, tidak sejalan antara ibadah yang kita kerjakan dengan hati kita sendiri. Olehkarena itu, Allah mencela dan memandang rendah orang-orang yang mengerjakan shalat tetapi hatinya tidak kepada Allah, sebagaimana firman-NYa dalam Al-Qur'an sebagai berikut: فَوَيلٌ لِلمُصَلّينَ ﴿٤﴾ الَّذينَ هُم عَن صَلاتِهِم ساهونَ ﴿٥﴾ الَّذينَ هُم يُراءونَ ﴿٦ Artinya: (4) Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (5) (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, (6) orang-orang yang berbuat ria. (Al-Maa'un: 4-6) Apabila kita diberikan oleh Allah nikmat ma'rifat kepada-Nya, maka hendaklah selalu kita hadapkan hati kita kepada Allah dalam arti yang luas. Sebab, Dialah Yang Maha Berkehendak, Maha Berkuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan lain-lain sebagainya dari sifat-sifat Allah yang Maha Agung dan tidak terhingga jumlahnya. Dengan demikian, Allah akan menambah wushul atau sampai kita kepada-Nya dan mementingkan kita dalam segala hal yang kita hadapi. Olehkarena itu, hamba-hamba yang ma'rifat kepada-Nya, kadang-kadang kita lihat amal lahiriah mereka sedikit, tetapi nampaknya nilainya lebih besar di sisi Allah swt. Inilah yang menyebabkan hamba-hamba Allah yang shaleh apabila mereka mengingat Allah swt, dari mulut mereka tidak putus-putusnya mengucapkan kalimat: الهي أنت مقصودي و رضاك مطلوبي Artinya: "Wahai Tuhanku ! Engkaulah yang aku maksud dan hanya keridhaan Engkaulah yang aku cari". Sebagai penutup tulisan ini, mudah-mudahan Allah swt memberikan kepada kita nikmat ma'rifat kepada-Nya ! Amiiiin yaa rabbal 'aalamiiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar