Rabu, 21 September 2011

ILMU MUSTHOLAHUL HADITS (علم مصطلح الحديث)

A. Pembagian Ilmu Hadits Ilmu hadits terbagi kepada dua bagian, yaitu: 1. Ilmu Hadits Dirayah 2. Ilmu Hadits Riwayah Tiap-tiap bagian dari dua ilmu hadits tersebut memiliki dasar-dasar yang harus diketahui dan dikuasai dengan baik, agar orang-orang yang memulai mempelajarinya benar-benar faham atau mengerti. I. POKOK-POKOK ILMU HADITS DIRAYAH (مبادئ علم الحديث دراية) ======================================= 1. Definisi Ilmu Hadits Dirayah (حده), yaitu: وهو المعروف بعلم المصطلح الحديث بأنه علم يعرف به أحوال السند و المتن و كيفية التحمل ة الأداء و صفات الرجال و غير ذلك Artinya: "Definisi Ilmu Hadits Dirayah yang dikenal dengan Ilmu Mustholahul Hadits adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan untuk mengetahui hal ihwal sanad dan materi hadits, cara-cara penerimaan dan penyampaian hadits, serta sifat-sifat para perawi hadits dan lain sebagainya." 2. Obyek atau sasaran Ilmu Hadits Dirayah (موضوعه) Obyek Ilmu Hadits Dirayah adalah sanad dan matan hadits, sehubungan dengan keshahihan, hasan, dan dha'ifnya. 3. Buah atau faedah Ilmu Hadits Dirayah (ثمرته أو فائدته) Buah atau faedah Ilmu Hadits Dirayah adalah dapat mengetahui hadits yang shahih. 4. Penyusun Ilmu Hadits Dirayah (واضعه) Penyusun (pertama) Ilmu Hadits Dirayah adalah Al-Qadhi Abu Muhammad Al-Hasan bin Abdurrahman Ar-Ramahurmuzi. 5. Nama Ilmu Hadits Dirayah (اسمه) Nama Ilmu Hadits Dirayah adalah Ilmu Hadits Dirayah dan disebut pula Ilmu Mustholahul Hadits. 6. Pengambilan Ilmu Hadits Dirayah (استمداده) Pengambilan Ilmu Hadits Dirayah adalah dari hasil penelitian terhadap perilaku dan keadaan para perawi hadits. 7. Hukum Mempelajari Ilmu Hadits Dirayah (حكمه) Hukum mempelajari Ilmu Hadits Dirayah adalah fardhu 'ain bagi orang yang sendirian mempelajarinya, dan fardhu kifayah bagi orang yang mempelarinya banyak. 8. Hubungan atau Perbandingan Ilmu Hadits Dirayah dengan Ilmu Lainnya (نسبته) Hubungan Ilmu Hadits Dirayah dengan ilmu-ilmu lainnya adalah berbeda (تباين). 9. Keunggulan Ilmu Hadits Dirayah (فضله) Keunggulan atau keutamaan Ilmu Hadits Dirayah adalah Ilmu Hadits Dirayah merupakan ilmu pengetahuan yang paling muia. Sebab, dengan ilmu ini, hadits yang harus diterima dan yang harus ditolak dapat diketahui. 10. Masalah-masalah Ilmu Hadits Dirayah (مسائله) Masalah-masalah Ilmu Hadits Dirayah adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan keterang-keterangan Nabi saw, seperti ucapan kita: setiap hadits yang shahih itu dapat digunakan sebagai bukti atau dalil. II. POKOK-POKOK ILMU HADITS RIWAYAH (مبادئ علم الحديث رواية) ========================================= 1. Definisi Ilmu Hadits Riwayah (حده) Definisi Ilmu Hadits Riwayat, yaitu: هو علم يشتمل على نقل ما أضيف الى النبى صلى الله عليه و سلم قولا أو فعلا أو تقريرا أو صفة ِArtinya: "Ilmu Hadits Riwayah adalah ilmu yang mempelajari untuk mengetahui cara-cara pengutipan segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik berupa ucapan, perbuatan, pengakuan maupun sifat." 2. Obyek atau Sasaran Ilmu Hadits Riwayah (موضوعه) Obyek atau sasaran Ilmu Hadits Riwayah adalah sesuatu yang berkaitan dengan kepribadian khusus Nabi Muhammad saw. 3. Buah atau Faedah Ilmu Hadits Riwayah (ثمرته) Buah atau faedah Ilmu Hadits Riwayah adalah untuk menghindari kesalahan mengutip terhadap hal-hal yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw. 4. Perintis atau Pelopor (pertama) Ilmu Hadits Riwayah (واضعه) Perintis pertama Ilmu Hadits Riwayah adalah Imam Muhammad bin Syihab Az-Zuhri (wafat 124 H / 742 M) pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz atas instruksi beliau sesudah Nabi Muhammad saw wafat. 5. Nama Ilmu Hadits Riwayah (اسمه) Nama Ilmu Hadits Riwayah adalah Ilmu Hadits Riwayah. 6. Pengambilan Ilmu Hadits Riwayah (استمداده) Pengambilan Ilmu Hadits Riwayah adalah dari perkataan, perbuatan, dan pengakuan-pengakuan Nabi Muhammad saw. 7. Hukum Mempelajari Ilmu Hadits Riwayah (حكمه) Hukum mempelajari Ilmu Hadits Riwayah adalah fardhu 'ain jika tidak ada orang lain yang mempelajarinya, dan fardhu kifayah jika jumlah orang yang mempelajarinya banyak. 8. Kedudukan Ilmu Hadits Riwayah (نسبته) Kedudukan Ilmu Hadits Riwayah adalah termasuk ilmu pengetahuan yang paling mulia. Sebab, dengan ilmu pengetahuan ini dapat diketahui cara-cara mengikuti dan mematuhi Nabi Muhammad saw. 9. Masalah-masalah Ilmu Hadits Riwayah (مسائله) Masalah-masalah Ilmu Hadits Riwayah adalah keterang-keterangan Nabi saw yang bersifat juz'iyyah atau sebagian (parsial), seperti ucapan Nabi saw: المسلم من سلم المسلمون من لسانه و يده Artinya: "Orang Islam (muslim) itu ialah orang yang dapat membuat orang-orang lain merasa tidak pernah terganggu atau disakiti oleh ucapan atau perbuatan." Sesungguhnya sebagian sabda Nabi saw tersebut, yang kamu ucapkan itu menjadi inti kekuatan perkataanmu. Sebagian sabda Nabi saw adalah: "Orang Islam ialah orang yang bisa menjaga lisan dan tangannya." ISTILAH-ISTILAH ILMU HADITS =================== 1. Al-Hadits: Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik berupa ucapan, perbuatan, pengakuan (ikrar), maupun sifat. 2. Al-Khabar: Menurut pendapat yang shahih, Al-Khabar itu sama (sinonim) dengan Al-Hadits. Ada pendapat lain mengatakan bahwa Al-Hadits dan Al-Khabar itu berbeda. Kalau Al-Hadits hanya terpadas pada apa yang datang dari Nabi Muhammad saw, sedangkan Al-Khabar terpadas pada apa yang datang dari selainnya. Pendapat lain mengatakan pula bahwa Al-Khabar itu lebih luas dan lebih umum daripada Al-Hadits, sebab Al-Khabar mencakup apa yang datang dari Nabi saw dan selainnya. Sedangkan, Al-Hadits hanya terbatas pada apa yang datang dari Nabi saw. 3. Al-Atsar: Menurut pendapat yang autentik Al-Atsar itu sama (sinonim) dengan Al-Hadits. Ada pendapat yang mengatakan bahwa Al-Atsar itu adalah Hadits Mauquf, yaitu apa saja yang datang dari sahabat Nabi saw. 4. As-Sunnah: Menurut salah seorang ulama bahwa As-Sunnah itu sama (sinonim) dengan Al-Hadits. Selain itu, ada pendapat yang mengatakan bahwa Al-Hadits itu hanya terbatas pada ucapan dan perbuatan Nabi saw. Sedangkan, As-Sunnah lebih umum (mencakup perkataan, perbuatan, pengakuan, dan sifat). 5. Al-Matan: Pembicaraan (kalam) atau materi berita yang diperoleh dari sanad yang terakhir. 6. As-Sanad: Jalan yang dapat menghubungkan pada matan hadits. 7. Al-Isnad: Usaha dari seseorang yang ahli hadits dalam menerangkan suatu hadits yang diikutinya dengan penjelasan kepada siapa hadits itu disandarkan. Pendapat lain mengatakan bahwa Al-Isnad itu sama (sinonim) dengan As-Sanad. 8. Al-Musnid: Orang yang meriwayatkan hadits dengan menyebutkan sanadnya. 9. Al-Musnad: Sebutan untuk kitab kumpulan hadits yang diriwayatkan oleh seorang sahabat atau lebih, seperti MUSNAD IMAM AHMAD BIN HANBAL. Kadang-kadang musnad disamakan dengan sanad dan dipakai pula sebagai nama suatu macam hadits. 10. Al-Muhaddits: Orang yang hafal banyak hadits dan mengetahui keadilan (sisi positif) dan kelemahan (sisi negatif) para rawi. Muhadditsin yang mendapat gelar "Al-Muhaddits" antara lain: Atha' bin Abi Robah dan Imam Az-Zabidi. 11. Al-Hafidz: Orang yang hafal 100.000 hadits berikut dengan sanadnya. Muhadditsin yang mendapat gelar "Al-Hafidz" ini antara lain: Imam Al-Iraqi, Imam Syarafuddin Ad-Dimyathi, Imam Ibnu Hajar All-Asqolani, dan Imam Ibnu Daqiq Al-'id. 12. Al-Hujjah: Orang yang hafal 300.000 hadits berikut dengan sanadnya. Muhadditsin yang mendapat gelar "Al-Hujjah" ini antara lain: Imam Hisyam bin 'Urwah, Imam Abu Hudzail Muhammad bin Al-Walid, dan Imam Muhammad Abdullah bin Ammar. 13. Al-Hakim: Orang yang menguasai seluruh sunnah (hadits) Nabi Muhammad saw. Muhadditsin yang mendapat gelar "Al-Hakim" ini antara lain: Imam Ibnu Dinar, Imam Al-Laits bin Sa'ad, Imam Malik, dan Imam Syafi'i.

1 komentar: