Sabtu, 12 Februari 2011

Belahan Jiwa


Dengan belahan jiwa kita berusaha menggenapkan setengah agama.
Dengan belahan jiwa kita belajar bertenggang rasa.
Dengan belahan jiwa kita menangis bahagia saat si kecil lahir ke dunia.
Dengan belahan jiwa kita belajar bersabar melewati malam-malam menegangkan saat buah hati panas demam.
Dengan belahan jiwa kita tersenyum gembira tatkala si buyung mulai memanggil ibu-ayah.
Dengan belahan jiwa kita berurai airmata ketika si kecil di panggung memainkan angklung dengan tangan mungilnya.
Dengan belahan jiwa kita belajar memahami arti saling mencinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar